17 December 2008

Rollies

ROLLIES adalah grup kebanggan kota kembang Bandung tahun 1967 hingga awal 1990 disamping grup- grup lain semisal Giant Step, Freedom of Rhapsodia, Superkid, Shark Move, Bimbo, Paramors, Harry Roesli and His Gang, G’Brill, 23761, dan One Dee and Lady Faces.

Otak dari Rollies sebenarnya adalah Deddy Sutansa (kemudian menjadi Stanzah). Seorang pemetik gitar, bas, dan juga penyanyi yang karismatis pada zamannya. Dalam sebuah penampilannya di Teater Terbuka Taman Ismail Marzuki, Deddy tampil sendirian dan hanya gitar menemaninya. Begitu dia terdengar langkahnya di panggung yang masih gelap, penonton sudah bersorak menyambut.

Utje F Tekol yang kemudian menggantikannya sebagai pemetik gitar bas mengakui sempat tidak percaya bahwa dia bisa mengambil posisi Deddy di Rollies tahun 1974. Menurut Utje, sebelum bergabung dia memang penggemar fanatik Rollies dan pengagum Deddy Stanzah.

Kelahiran Rollies diawali ketika Deddy bertemu dengan Iwan Krisnawan dan Tenku Zulian Iskandar dari grup Delimars serta Delly Djoko Alipin dari grup Genta Istana. Deddy mengajak mereka bergabung dalam sebuah grup yang diberi nama Rollies pada bulan April 1967. Orangtua Deddy yang pengusaha hotel menjadi penyandang dana dan menyediakan semua peralatan musik yang diperlukan. Rollies mulai malang melintang di negeri sendiri dengan membawakan lagu-lagu The Beatles, Bee Gees, Hollies, Marbles, Beach Boys, Herman Hermits, juga lagu populer dari Tom Jones dan Englebert Humperdink. Setelah itu baru mereka mengisi acara di kelab malam Singapura tahun 1969.

Ketika tampil di negeri jiran itu, personel Rollies sudah diperkuat Gito dan Benny Likumahuwa. Lagu yang mereka bawakan pun berkembang dan mulai mengandalkan alat musik tiup, masa trade-mark Rollies sebagai pembawa lagu-lagu James Brown BST (Blood Sweat and Tears) dan Chicago dimulai. Di sana mereka tidak hanya berkesempatan manggung.

Deddy Stanzah dan kawan- kawan juga masuk studio rekaman EMI dan Philips, menghasilkan dua piringan hitam (PH). Dalam PH khusus lagu- lagu barat, Delly membawakan lagu Gone are the Song of Yesterday, It’s a Man’s Man’s World, I Feel Good, yang kemudian memang sering dibawakan Rollies di panggung. Sementara PH lainnya berisi lagu berirama melayu dan semikeroncong, seperti Bandar Jakarta, Sansaro, Putri Solo, dan Selayang Pandang. Rollies juga pernah mengiringi sejumlah penyanyi Indonesia yang rekaman di Kota Singa seperti Aida Mustafa.

Namun, pengalaman yang paling sulit dilupakan selama di Singapura adalah kecelakaan lalu lintas yang nyaris merenggut nyawa anggota grup asal Bandung itu pada tahun 1971. Sopir asal Singapura yang membawa kendaraan tewas. Benny dan Iskandar pingsan dengan penuh luka di kepala. Gito dan Delly bengkak sekujur tubuh, Deddy dan Iwan mengalami robek di bagian kepala.

Akibat peristiwa itu, Deddy dipanggil pulang ke Jakarta. Pada waktu itu sebuah grup dari Indonesia, Paramors, sedang luntang lantung karena ditelantarkan agennya, salah satu anggota grup itu, Bonnie Nurdayah, bersedia bergabung sebagai anggota baru Rollies.

SELESAI kontrak di Singapura, Rollies tidak kembali ke Bandung, melainkan menuju Medan. Main di kelab malam selama enam bulan dan setelah itu ke Bangkok untuk tampil di kelab malam juga. Mereka mengambil kesempatan itu karena Bangkok waktu itu bisa dikatakan sebagai pusat hiburan di Asia Timur. Siapa tahu setelah itu bisa ke Beirut dan kemudian puncaknya Las Vegas, pusat hiburan dunia.

Benny yang menjadi inspirator konsep musik Rollies bermaksud membawa grup itu sampai ke negeri Paman Sam. Tapi, anggota yang lain hanya bisa tahan selama satu bulan di Negeri Gajah, padahal mereka dikontrak enam bulan. Untuk meneruskannya, Benny terpaksa membentuk grup Augesindo, kependekan dari negara pemusiknya yang berasal dari Australia, Jerman, Singapura, dan Indonesia.

Akan tetapi, Perang Vietnam menyebabkan kehidupan malam di Bangkok memudar. Benny yang sebelum menjadi anggota Rollies sudah bermain jazz bertemu pianis jazz, Bill Saragih, yang mengajaknya pindah ke Australia. Benny setuju, tapi terlebih dahulu ingin kembali ke Jakarta.

Di Jakarta Benny justru jatuh cinta kedua kalinya kepada Rollies. Apalagi kehidupan showbiz sedang marak sehingga honor yang diperoleh Rollies cukup besar, bahkan lebih besar dari yang pernah didapat di Singapura maupun Bangkok. Waktu itu Rollies dibayar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta untuk satu kali manggung. Sebagai perbandingan, grup musik lain memperoleh di bawah Rp 1 juta.

Dalam satu minggu Rollies bisa naik-turun panggung dua hingga tiga kali. Tur show hingga lebih dari 10 kota sudah dilakukan Rollies waktu itu. Namun, Iwan Krisnawan, Tenku Zulian Iskandar, dan Bangun Sugito yang terperangkap narkoba menyebabkan Benny dan anggota lainnya harus bekerja ekstra keras.

Bukan hal yang aneh jika dalam penampilan rutin mereka di kelab malam tiba-tiba suara drum hilang. Ternyata Iwan yang sedang teler terkapar di belakang panggung. Bisa juga dalam sebuah pertunjukan yang hadir hanya Benny, Bonnie, Delly, dan Iwan, sedangkan Deddy Stanzah, Iskandar, dan Gito belum datang. Mereka terpaksa menyelesaikan satu babak penampilan, setelah itu baru muncul Gito, Deddy, dan Iskandar. Kejadian seperti ini oleh penontonnya justru dianggap sebagai sebuah kejutan: sang superstar Gito baru hadir pada puncak acara, padahal datangnya terlambat.

YANG nyaris fatal adalah ketika Rollies manggung di lapangan terbuka, Stadion 10 Nopember Surabaya, menjelang akhir tahun 1973. Setelah menyanyikan sejumlah lagu, tiba- tiba Deddy, Gito, dan Iskandar secara bergiliran ambruk dan tergeletak di panggung, dan Iwan menyusul. Lucunya penonton bersorak, mengira peristiwa adalah bagian dari atraksi.

Yang paling pusing tentunya Benny, Bonnie, dan Delly dan harus terus memainkan musik, bahkan sambil menyanyi. Inilah barangkali kelebihan Rollies, hampir semua anggota bisa menyanyi. Sebagai penyanyi utama, Gito boleh saja terkapar, tapi yang lainnya bisa meneruskan lagu yang belum diselesaikannya.

Kejadian seperti itu bisa dikatakan tidak tercium oleh media massa sehingga ambruk dan terkaparnya anggota Rollies itu tetap dianggap masyarakat sebagai hal yang wajar. Justru dengan semua itu Rollies semakin digemari dan dielu-elukan sebagai supergrup, sebuah sebutan untuk grup musik nomor satu.

Tak heran jika Benny dan kawan-kawan menjadi trend setter. Uang pun mengalir bak air Cikapundung, hingga ganti mobil setiap waktu bagai membalikkan telapak tangan. Sedemikian naik daunnya Rollies, sampai-sampai mereka menjadi model butik Mic Mac. Bahkan kemudian manajemen Rollies memproduksi sendiri sepatu dan pakaian merek Apple.

Sayangnya, Iwan dan Deddy yang terus dicengkeram narkoba semakin sering datang terlambat di waktu latihan maupun pertunjukan. Karena ketidakdisiplinan ini, keduanya dipersilakan meninggalkan Rollies. Mereka diganti Jimmy Manoppo dan Utje F Tekol, pada tahun 1974. Rollies pun memiliki susunan anggota yang paling lama bertahan: Bonnie (penyanyi, gitar), Iskandar (tenor saksofon), Benny Likumahuwa (bariton/alto saksofon, flute, trombon), Delly (penyanyi, keyboard), Utje F Tekol (bas), Didit Maruto (trompet), Jimmy Manoppo (drum), dan Gito (penyanyi).

Dengan formasi ini, semakin kokoh pengakuan bahwa Rollies adalah Chicago van Bandung karena hampir semua lagu populer grup asal Amerika itu mereka bawakan di atas panggung: Saturday in The Park, Just You and Me, Old Days, Wishing You were Here, Harry Truman, Call on Me, di samping lagu-lagu Blood Sweat and Tears, Spinning Wheel, Hi Di Ho, serta lagu-lagu grup Yes, Fire Bird, James Brown It’s A Man’s Man’s World, atau Getsemane dari soundtrack film Jesus Christ Superstar, yang diproduksi tahun 1973 dan diangkat dari drama musikal populer di Broadway.

Kelebihan Rollies yang paling menonjol adalah rasa percaya diri yang luar biasa pada setiap anggotanya. Gito, Iskandar, dan Delly, misalnya, juga meniup trompet dalam usaha mereka mengidentikkan diri sebagai sebuah grup brass-rock. Tapi, lama-lama mereka keteteran karena Gito harus menyanyi, Delly yang bertugas di keyboard juga harus menarik suara, dan Iskandar harus memainkan gitar.

Kalau suaranya menurun, biasanya Gito beralasan karena dia harus meniup trompet. Sebaliknya kalau ditanya kenapa tiupannya semakin lemah, jawabnya enteng saja, "Saya kan penyanyi". Itulah sebabnya mereka merekrut Benny Limahuwa dan Didiet Maruto.

Meski sering cekcok di belakang panggung, jika sudah berhadapan dengan penonton, mereka menjadi sebuah grup yang sangat kompak dan hampir selalu tampil dengan pakaian rapi. Perancangnya bukan lain adalah Deddy Stanzah. Mereka juga dikenal royal dan suka melemparkan pakaian yang dikenakan kepada penonton.

Kebesaran nama Rollies diakui Jimmy Manoppo dan Utje F Tekol yang menyatakan pada awalnya bertanya-tanya apa betul mereka sudah menjadi anggota Rollies. Ketika pertama kali tampil, keduanya bahkan gemetaran dan keringatan. Untuk menjadi anggota Rollies, mereka harus menyingkirkan puluhan pelamar lainnya.

SEPANJANG perjalanannya, Rollies menghasilkan 15 PH/album rekaman. Tahun 1971 di Philips dan EMI, dua PH dan satu PH mengiringi Aida Mustafa. 1972-1975 di Remaco tiga PH (masuk masa kaset) yang antara lain melahirkan lagu Salam Terakhir karya Iwan Krisnawan dan Setangkai Bunga (Iskandar). Tahun 1976-1979 di Musica Studio’s lima album yang menelurkan lagu-lagu Keadilan, Hari Hari, dan Kemarau. Lagu Kemarau yang sama sekali tidak diperhitungkan baru dikeluarkan dari "peti es" tahun 1979 meskipun selesai dikerjakan tahun 1977.

Walaupun menyandang julukan grup brass-rock nomor satu, ketika menggarap lima album rekaman di Musica Studio’s, Rollies mengalami masa stagnasi. Nyaris tidak terlihat usaha mereka untuk menghasilkan lagu-lagu yang baik dan musik yang mereka kerjakan terkesan dibuat tidak seserius sebagaimana menyiapkan diri untuk tampil dalam sebuah pertunjukan. Sementara grup musik baru seperti Krakatau, Halmahera, dan Karimata dengan kualitas musik yang mengagumkan ternyata tidak menggugah personel Rollies. Mereka terkesan kena penyakit post-power sindrom.

Selain Kemarau dan Hari Hari, yang lainnya diambil dari Titiek Puspa, Bimbi atau Anto. Kau Yang Kusayangi, Keadilan.

Melihat kenyataan itu, Benny memutuskan mundur dan meninggalkan Rollies. Padahal, sebagai penata musik, Benny sudah memperlihatkan kebolehannya dalam Salam Terakhir dan Setangkai Bunga. Setelah Benny menarik diri, Rollies masih menghasilkan empat album: Dunia Dalam Berita (1983), Astuti (1984), Problema (1985), dan Iya kan? (1990).

Ketika awal grup ini terbentuk, Deddy Stanzah dan kawan- kawan senantiasa berusaha berinovasi, antara lain dengan mengajak pemusik "sekolahan" Benny Likumahuwa yang mahir membaca not balok dan menulis aransemen. Menambah orkestrasi dalam pertunjukan dan ketika mendampingi grup asal Amerika, No Sweat, di Istora Senayan tahun 1974, mereka menambah aransemen musiknya dengan tabuhan gamelan yang dimainkan anggota Rollies sendiri. Instruktur gamelannya tidak lain Benny Likumahuwa. Sampai sekarang Rollies tidak pernah bubar meskipun anggota yang tersisa tinggal Gito, Benny, Utje, Jimmy, Didit, dan Iskandar.

Selain memiliki sebuah butik dan peralatan musik, Rollies juga sempat punya sebuah panggung berjalan yang mereka gunakan dalam perjalanan pertunjukan turnya di sejumlah kota. Semuanya habis begitu saja. Begitu juga penghasilan yang termasuk sangat besar nominalnya yang diperoleh anggota Rollies nyaris tidak berbekas. Benny Likumahuwa, yang sekarang berusia 58 tahun, mengaku rumah yang didiaminya sekarang justru dia peroleh dengan bermain musik jazz.

Gito menyatakan hal yang sama. Apa yang dia peroleh sekarang adalah hasil sebagai pemain sinetron dan bersolo karier sebagai penyanyi.

Memasuki abadi ke-21, Rollies kehilangan sekaligus empat anggotanya, yakni Deddy Stanzah yang tutup usia tahun 2001, Delly (2002), Bonnie (2003) dan yang terakhir adalah Gito yang tutup usia pada 28 Februari 2008 kemarin. (Sumber: Theodore KS)

14 December 2008

AKA

Grup musik rock AKA (singkatan dari Apotik Kali Asin, apotik milik orang tua Ucok Harahap, tempat mereka bermarkas dan latihan) dibentuk di Surabaya pada 23 Mei 1967 dengan formasi awal: Ucok Harahap (keyboard/vokal utama), Syech Abidin (drum/vokal), Soenata Tanjung (guitar utama/vokal), dan Peter Wass (bass). Peter Wass digantikan oleh Lexy Rumagit karena cedera ketika granat yang disiapkan untuk aksi panggung grup rock Ogle Eyes di Lumajang tiba-tiba meledak dan melukainya. Sejak 1969, Lexy Rumagit digantikan oleh Arthur Kaunang (ayah dari Tessa Kaunang). Yang patut dicatat, semua pemain bass AKA adalah pemain kidal. Single mereka yang berjudul Crazy Jo sempat menempati Top Chart di Australia.
AKA — yang waktu itu memang digemari anak-anak muda — dikenal sebagai grup rock eksentrik. Dalam pertunjukan di Arena Terbuka Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 9-10 November 1973, ketika AKA tengah membawakan lagu Crazy Joe, tiba-tiba Ucok melompat ke tembok dan naik ke genteng. Setelah itu, ia muncul di panggung dengan tiba-tiba sambil membiarkan dirinya dicambuki oleh algojo. Kakinya diikat, dan tubuhnya digantung. Kemudian ia ditusuk dengan pedang dan dimasukkan ke peti mati. Aksi ini mencekam penonton namun memperoleh sambutan meriah. Seusai aksi ini, Ucok terlihat kejang-kejang seperti kesurupan di belakang panggung. Situasi ini segera teratasi ketika Remy Silado yang menyaksikan atraksi gila ini menyiramkan seember air ke tubuh Ucok. (Dikutip dari berbagai sumber)

13 December 2008

IKANG FAWZI

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMU, Ikang kian mengembangkan bakat bermusiknya bersama temannya Addie M. S.. Beberapa album yang telah dikeluarkan oleh Ikang antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi". Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 di antaranya di aransemen oleh Addie M. S., yang berperan juga sebagai music directornya. Sedangkan album terbarunya, "Dua Sisi", dirilis April 2005 setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karyanya. Ikang pernah mendapat gelar "The Best Rocker" pada tahun 1987.

Ikang juga sempat merambah seni peran debgan membintangi "Pengantin Remaja II" (1982). Kemudian dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih” dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Mereka bermain bersama setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987).

Ikang juga pernah bermain bersama Rhoma Irama. Dalam film tersebut Ikang juga berpartisipasi mengisi soundtrack film tersebut dengan lagunya yang melegenda, "Preman". (Dikutip dari berbagai sumber)

30 November 2008

BAND-BAND LUAR NEGERI YANG MEMPENGARUHI MUSIK INDONESIA ERA 70-80

EMERSON LAKE & PALMER
Marillion
Kansas
Pink Floyd

The Police

Led Zeppelin

Deep Purple

The Beatles

Rolling Stones

LINDUNGI DIRI ANDA SEKARANG JUGA UNTUK KEAMANAN DAN KENYAMANAN KEHIDUPAN DAN KELUARGA SEKARANG JUGA

Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di masa yang akan datang. Bila hal itu terjadi siapkah kita menerima kenyataan itu?? Lalu bagaimana dengan keluarga kita??

MAXI GUARD

MAXI Guard merupakan program asuransi jiwa seumur hidup (hingga usia 100 tahun) yang memberikan hasil investasi yang optimal.

Keunggulan MAXI Guard

  • Perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun.
  • Masa pembayaran premi yang fleksibel.
  • Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi.
  • Bonus "loyalty" yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 tahun.
  • Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda.

INFORMASI UMUM

Pengertian yang lebih sesuai terhadap asuransi (jaminan) ialah nilai ekonomis seseorang apabila terjadi musibah kematian, sehingga pihak yang ditinggalkan tetap dapat menerima sejumlah uang tertentu yang ada dalam perjanjian polis asuransi, dimana uang tersebut bisa digunakan sebagai biaya hidup oleh pewaris.

Asuransi Jiwa merupakan bentuk perlindungan finansial yang diberikan atas jiwa, kesehatan seseorang terhadap resiko kematian, sakit atau kecelakaan, oleh perusahaan asuransi berdasarkan perjanjian antara Pemegang Polis sebagai Tertanggung dan Perusahaan Asuransi Jiwa sebagai Penanggung sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam polis.

Fungsi Asuransi :

  • Transfer Resiko
    Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup (resiko) ke perusahaan asuransi
  • Kumpulan Dana
    Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi.


Keuntungan Memiliki Asuransi Jiwa:
Asuransi Jiwa perlu dimiliki dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial yang disebabkan oleh resiko ketidakpastian dalam hidup manusia ataupun untuk perencanaan hari tua yang bahagia dan sejahtera.

Bentuk Asuransi Jiwa
Sebelum menentukan asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan, terlebih dahulu Anda harus mengenal bentuk asuransi jiwa itu sendiri.

  • Asuransi Jiwa Tradisional
    Merupakan bentuk asuransi jiwa murni dimana Ahli Waris hanya akan menerima Uang Pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, atau setelah jangka waktu tertentu (saat masa asuransi jatuh tempo).
  • Asuransi Jiwa Unit Link
    Merupakan polis individu yang memberikan proteksi asuransi jiwa, ditambah dengan unsur investasi dengan menggunakan harga unit, dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan nilai aset investasi tersebut.

Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia :
"Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu".


Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :

  • Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
  • Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
  • Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).
  • Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
Untuk konsultasi gratis hubungi Vicky di 022-91445586 atau 081563631871 atau email arief_vicky@hotmail.com

CONGRATULATION AXA LIFE atas pencapaian Predikat “Sangat Bagus” dari InfoBank berdasarkan kinerja Perusahaan Asuransi Jiwa tahun 2008 dengan premi brutto Rp 200 Milyar s/d Rp 1 Trilliun.

AXA: Asuransi Terbesar di Dunia
























Untuk konsultasi gratis hubungi Vicky di 022-91445586 atau 081563631871 atau email arief_vicky@hotmail.com

01 November 2008

DEDDY STANZAH

Stanzah memulai karier sebagai personil The Rollies dan terlibat dalam album-album awalnya. The Rollies adalah sebuah group dengan ciri khas Brass Rock yang banyak dipengaruhi oleh Chicago dan Blood Sweat and Tears. Deddy Stanzah pernah juga bergabung dengan God Bless sebagai pemain bas walaupun tidak sempat ikut rekaman. Selepas God Bless, pertengahan tahun 1970an, Deddy Stanzah beserta dua koleganya yang lain, Deddy Dores dan Jelly Tobing mengibarkan bendera Superkid. Deddy Stanzah cukup dominan dalam membuat lagu untuk Superkid. Posisinya disamping sebagai pemetik dawai bass juga merangkap sebagai vokalis.

Dalam masa vakum Superkid, Deddy Stanzah sempat pula bergabung dengan Staccato Band di pertengahan tahun 1980an, tidak menghasilkan album dengan group itu, tetapi secara rutin melakukan pertunjukkan di kota Bandung dan sekitarnya. Kiprah Deddy Stanzah semakin menonjol di blantika musik tanah air ketika menyempatkan bersolo karier dan menghasilkan beberapa album.

Dari album yang telah dihasilkan, Play it Loud adalah album terbaik Deddy Stanzah. Vokalnya yang penuh tenaga, arransemen berkarakter dengan dukungan musisi rock terbaik tanah air dalam penggarapan albumnya sehingga album tersebut layak dianggap sebagai masterpiece. Tercatat nama-nama Harry Roesli, Albert Warnerin, Deddy Dores, Jelly Tobing dan Triawan Munaf membantu penyelesaian album ini. Sementara itu album terakhirnya, Paradox sebuah album dengan ciri cover Lukisan Deddy Stanzah digarap tahun 2000, beberapa bulan sebelum meninggal dunia.

Popularitas Deddy Stanzah semakin menjulang, ketika dia tampil sebagai pembawa lagu Sepercik Air yang terangkum dalam album Dasa Tembang Remaja yang direlease tahun 1979. Lagu yang terkesan megah itu, diiringi musik Prambors Band, pimpinan M. Noer Aroembinang. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu legendaris milik Deddy Stanzah yang membuat orang selalu terkenang akan sosoknya jika lagu tersebut dikumandangkan. Disamping lagu itu, masih di album yang sama dilantunkan pula lagu Masa Depan Di Tanganmu yang tak kalah apiknya. Kedua lagu itu, sebenarnya berasal dari 30 semifinalis LCLR (Lomba Cipta Lagu Remaja) Prambors tahun 1979. Karena tidak berhasil masuk dalam sepuluh besar, maka tidak dapat dimasukkan dalam album LCLR Dasa Tembang Tercantik, tetapi karena kualitas lagunya masih memenuhi kriteria yang ditentukan, maka dimasukkanlah kedalam kompilasi lain bertajuk Dasa Tembang Remaja yang release di tahun yang sama.

Sementara itu sejumlah single telah dihasilkan pula olehnya. Single-single ini mampu mengukuhkan popularitas Deddy Stanzah di dunia musik tanah air pada periode akhir 1980 dan awal tahun 1990. Adapun single-single tersebut adalah Siapakah Aku (1991) sebuah tembang syahdu dengan arransemen musik penuh sentuhan keyboard yang menawan, Tomboy (1987) yang kaya akan beat-beat dance menghentak ataupun Aku Kembali yang bernuansa keras penuh dengan raungan gitar yang garang (1989).

Kehebatan Deddy Stanzah tidak hanya dalam dunia rekaman, dengan terlibatnya dia di album-album group bersama Superkid, solo ataupun duet. Dia juga seorang entertainer yang piawai ketika pertunjukkan live, penguasaan panggung yang prima didukung gaya panggung memukau sehingga enak dinikmati telah memancarkan kharisma tersendiri bagi penggemar-penggemarnya. Namun sayang, di sela-sela kehidupannya sebagai seorang rocker, Deddy Stanzah terjerumus dalam dunia narkoba dalam waktu yang cukup lama. Dunia pembawa bencana itu telah dia tinggalkan beberapa tahun sebelum dirinya meninggal, tetapi usaha tersebut telah terlambat karena sebagai dampak pemakaian narkoba dalam jangka panjang telah membuat kondisi fisiknya kian menurun, dan bahkan menjadi penyebab dia terkena gangguan pada paru-paru dan jantungnya. Gangguan itu menggerogoti badannya dan membuatnya sakit tak tersembuhkan yang menyebabkan Deddy Stanzah meninggal dunia pada 22 Januari 2001.(Sumber: wikipedia)

11 February 2008

PERDAGANGAN BERJANGKA

Informasi Perusahaan
PT Valbury Asia Futures (VAF) adalah anggota Valbury Group yang memfokuskan perhatiannya untuk memberikan jasa terbaik di pasar berjangka seperti valas, indeks saham berjangka dan komoditas kepada klien di Indonesia.

Berikut ini adalah 5 fakta singkat tentang VAF:
  1. Didirikan tahun 2002, VAF senantiasa menyediakan platform, produk dan jasa yang solid dan inovatif untuk memberikan akses yang cepat dan terpercaya ke pasar uang global kepada klien perorangan atau lembaga.
  2. Berkantor Pusat di Jakarta, VAF selanjutnya memperluas jangkauannya dengan dukungan kantor-kantornya di lima kota besar di Indonesia untuk memberikan pendekatan yang bermutu dan sesuai permintaan serta solusi perdagangan kepada setiap klien perorangan.
  3. VAF memiliki komitmen kepada teknologi dan baku mutu yang tinggi seperti yang tercermin dari platform perdagangan onlinenya dengan lingkungan yang beragam, ramah pemakai serta penggunaan terminal informasi Thomson Reuters di semua kantornya.
  4. Keahlian VAF berasal dari staf khusus dari manca Negara yang berjumlah ratusan orang, yang disediakan untuk memberikan jasa berbasis klien yang tersebar di seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga.
  5. Para klien dapat mengakses riset dan analisa pasar yang dilakukan oleh Tim Riset VAF serta sumber luar lain yang dipercaya. Informasi ini dilengkapi oleh streamed newsfeeds dari provider terkenal di dunia seperti Dow Jones Newswire, Market News International dan Thomson Reuters.

Pengawasan Sesuai Peraturan

Sebagai anggota Jakarta Futures Exchange, PT Valbury Asia Futures menjalankan kegiatan dalam lingkungan yang diatur dengan ketat di bawah pengawasan BAPPEBTI (Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi/Commodity Futures Regulatory Agency). Dana klien disimpan dengan aman di Rekening Terpisah dan dipantau oleh Lembaga Lembaga Kliring derivatif Indonesia.
Berikut ini adalah cuplikan status VAF sesuai ketentuan yang berlaku :

  • Anggota dari Bursa Berjangka Indonesia – SPAB-046/BBJ/06/02
  • Perusahaan Pialang Perdagangan Berjangka Berlisensi – 184/BAPPEBTI/SI/II/2003
  • Anggota dari Kliring Berjangka Indonesia – 13/AK-KBI/III/2003
  • Perjanjian Berlisensi, Sistem Perdagangan Alternatif - 1147/BAPPEBTI/ SP/3/2007

Pemberitahuan Resiko

Perdagangan berjangka leveraged tidak hanya berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi, namun juga berisiko tinggi. Para klien yang ingin berinvestasi di perdagangan berjangka leveraged terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami proses dan prosedur perdagangan tersebut serta isi Perjanjian Pembukaan Rekening.

Pendapat Pasar
Semua pendapat, berita, riset, analisa, harga, dan informasi lain yang ada di situs jaringan disediakan sebagai komentar pasar yang bersifat umum, bukan sebagai nasihat investasi. Valbury Asia Futures tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan kerugian, termasuk tanpa batasan pada, hilangnya keuntungan, yang mungkin timbul secara langsung atau tidak langsung akibat penggunaan atau keyakinan Anda pada informasi demikian.

Resiko perdangan melalui internet
Ada banyak risiko yang terkait dengan penggunaan sistem perdagangan pelaksanaan deal execution berbasis internet termasuk, tetapi tidak terbatas pada, gangguan perangkat keras, perangkat lunak dan sambungan internet. Karena Valbury Asia Futures tidak mengendalikan tenaga sinyal, penerimaan atau routingnya melalui internet, konfigurasi peralatan Anda atau kehandalan sambungannya, maka kami tidak bertanggung jawab atas gangguan, distorsi, atau kelambatan informasi ketika melakukan perdagangan melalui internet. Valbury Asia Futures juga membuat cadangan sistem dan rencana-rencana menghadapi keadaan tak-terduga untuk memperkecil kemungkinan gagalnya system. Perdagangan melalui telepon selalu tersedia.

Melakukan Perdagangan dengan Kami
Melakukan perdagangan dengan penuh pecaya diri dengan Pemimpin Pasar

Layanan yang Menonjol
Selain Konsultan Keuangan yang melayani kebutuhan perdagangan Anda, para Klien juga didukung oleh Tim Dukungan Klien setempat yang berdedikasi tinggi yang senantiasa berjaga 24 jam sehari, dari Senin sampai Sabtu.
Pemberitahuan gratis lewat SMS tentang berita terhangat di pasar, pergerakan harga serta hal-hal lain yang terkait dengan perdagangan disampaikan langsung ke telepon Klien.
Akses ke laporan terkini tentang situasi pasar, perekonomian, politik, dan info terhangat tentang pasar. Bagian Riset kami diawaki oleh para profesional berpengalaman yang sangat disegani di industri ini dan sering muncul di berbagai terbitan serta media ternama di Indonesia, seperti Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, dan Metro TV.

Teknology Terkini
Jasa RWDS Thomson Reuters yang lain tentang handheld Blackberry. Para klien VAF dapat memperoleh akses ke layanan terbaik dengan cara berlangganan melalui Valbury. Pastikan bahwa Anda tidak ketinggalan informasi di manapun Anda berada dan kapanpun dengan data bermutu dari Reuters.
Platform perdagangan online yang intuitif dan ramah-pemakai yang memungkinkan klien untuk memilih moda-moda di bawah ini:
Versi Vanguard Pro aplikasi berbasis Java (yang dapat di-download/diunduh) yang memungkinkan penyesuaian total dan fitur yang kokoh.
Versi Vanguard Light yang memungkinkan akses ke semua tempat di setiap PC

Akses Pasar yang Istimewa
VAF menampung semua klien dengan bid/ask spread yang bersaing, mulai dari 3 pip G5 currency pair dan 5 pip untuk Perdagangan Berjangka Indeks dalam situasi pasar yang normal, tanpa melihat ukuran pesanan, dengan biaya pelaksanaan minimum.

Untuk TRADING RULES klik DI SINI

Keterangan lebih lanjut via email arief_vicky@hotmail.com (Cantumkan No Telp. yang bisa dihubungi)

DONASI

Bila anda ingin mempunyai koleksi yang ada di blog ini namun tidak punya banyak waktu untuk mendownload, kami akan mencoba membantu anda dengan mengirimkan back up koleksi di blog ini ke alamat anda.
Kirim email ke arief_vicky@hotmail.com dengan mencantumkan alamat pengiriman anda beserta no. HP untuk konfirmasinya.
Donasi untuk biaya back up, ongkos kirim dan jasa kami serahkan kepada anda tidak ada tarif yang mengikat.
Bila anda merasa terbantu dengan adanya http://www.jadulman.blogspot.com/ dan mendapat manfaat dengan adanya blog ini, sekarang anda bisa berpartisipasi untuk kelangsungan blog ini agar selalu update dan memberikan informasi sesuai dengan tema blog ini.

Silahkan kirim donasi anda melalui rekening di bawah ini:

Bank BCA cabang Mojokerto, No. Rek. 0501665508 a/n Arief Vicky Hardianto

Donasi ini tidak bersifat mengikat dan tidak ada batasan minimalnya. Kami sangat menghargai berapapun donasi anda.

Konfirmasikan donasi anda melalui email ke arief_vicky@hotmail.com dengan menuliskan nama, jumlah transfer donasi dan username di http://www.jadulman.blogspot.com/ atau dengan mengisi komentar di bawah ini.

Semoga niat baik anda balasan yang setimpal dan http://www.jadulman.blogspot.com/ semakin lebih baik ke depannya.
Terima kasih atas partisipasi anda.