Harry Roesli dilahirkan di Bandung 10 September 1951. Dibandingkan dengan ketiga kakaknya yang menjadi dokter, Harry malah ingin menjadi insinyur dan masuklah ke jurusan Sipil ITB, namun kuliahnya tidak diselesaikan karena senang musik meskipun ditentang oleh keluarganya. Ibunya berkata, “Biarkan Harry jadi dokter musik”. Namun, untuk serius bermain musik ayahnya tidak setuju. “Anak band itu tukang mabuk-mabukan” kata ayahnya saat itu. Karena Harry bersikeras ayahnya pun mengizinkan, “Asal tak dikomersialkan”. Syarat ayahnya itulah yang kemudian menjadi salah satu warna musik Harry. Tidak komersial. “Musik saya tak laku dijual karena merupakan eksperimen, analisa, dan konsentrasi” tuturnya.
Musik menjadi kehidupannya. Ia belajar musik di Rotterdam Conservatorium, selesai tahun 1981. Juga aktif di Departemen Musik IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Rumahnya pun dijadikan markas Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB), dengan kegiatan musik perkusi, band, rekaman musik, serta kegiatan lainnya. Buat penggemar musik, apa yang disuguhkan Harry memang sesuatu yang aneh. Peralatan yang dipakai pun ganjil. Drum, gitar, gong, botol, kaleng rombeng, pecahan beling, dan kliningan kecil. Di Gedung Merdeka Bandung, suguhan selama 75 menit membuat penontonnya shock. “Mereka tak mengira suguhannya seperti itu” jelasnya. Nama Harry mulai dibicarakan ketika awal 1970-an, bersama Albert Warnerin, Indra Rivai, dan Iwan Abdul Rachman, membentuk Gang of Harry Roesli. Kelompok musik ini bubar tahun 1975, karena para pemainnya kawin. Selain mendirikan band, Harry juga mendirikan kelompok teater yang diberi nama Ken Arok, tahun 1973. Grup ini mementaskan Opera Ken Arok, Agustus 1975 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dua tahun kemudian bubar lantaran Harry belajar ke Negeri Belanda. (Disadur dari Pusat Data dan Analisa Tempo)
Musik menjadi kehidupannya. Ia belajar musik di Rotterdam Conservatorium, selesai tahun 1981. Juga aktif di Departemen Musik IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Rumahnya pun dijadikan markas Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB), dengan kegiatan musik perkusi, band, rekaman musik, serta kegiatan lainnya. Buat penggemar musik, apa yang disuguhkan Harry memang sesuatu yang aneh. Peralatan yang dipakai pun ganjil. Drum, gitar, gong, botol, kaleng rombeng, pecahan beling, dan kliningan kecil. Di Gedung Merdeka Bandung, suguhan selama 75 menit membuat penontonnya shock. “Mereka tak mengira suguhannya seperti itu” jelasnya. Nama Harry mulai dibicarakan ketika awal 1970-an, bersama Albert Warnerin, Indra Rivai, dan Iwan Abdul Rachman, membentuk Gang of Harry Roesli. Kelompok musik ini bubar tahun 1975, karena para pemainnya kawin. Selain mendirikan band, Harry juga mendirikan kelompok teater yang diberi nama Ken Arok, tahun 1973. Grup ini mementaskan Opera Ken Arok, Agustus 1975 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dua tahun kemudian bubar lantaran Harry belajar ke Negeri Belanda. (Disadur dari Pusat Data dan Analisa Tempo)
- DKSB
- TITIK API
Akang ieu aya album Kang HArry Roesli manawi ka angge :
ReplyDeletehttp://rapidshare.com/files/156248751/Harry_Roesli_-_1978_-_Tiga_Bendera.zip
http://rapidshare.com/files/156185041/Harry_Roesli_-_1978_-_LTO.zip
http://www.anonym.to/?http://rapidshare.com/files/156038237/Harry_Roesli_-_1971_-_Philosophy_Gang.zip
http://www.anonym.to/?http://rapidshare.com/files/159995613/Harry_Roesli_-_1978_-_Ode_dan_Ode.zip
http://www.anonym.to/?http://rapidshare.com/files/160473294/Harry_Roesli_-_Daun.zip
wew
ReplyDeletepery pery tararengkyu pisan atuh kakang
berdiri kokoh bersama guruh gipsy untuk membangkitkan permusikan indonesia
tengkyu tengkyu
hatur nuhun akang
semoga akang mendapatkan balasan kebaikan
atas sharing ini
4shared.com pula, lebih bersahabat ketimbang rapidshare
duh, maaf link nya yang rapidshare sudah non aktif semua, semoga ada yang berhaik hati mengupload
ReplyDeletesalam
lagu cas cis cus dong... Thk
ReplyDelete