Lahir di Jakarta 5 Maret 1939 Bang Ben, demikian nama akrab Benyamin Syuaeb, mewarisi bakat seni dari kakeknya, Jiung (Haji Ung), yang seorang pemain teater di jaman kolonial Belanda. Berbagai profesi pernah dicobanya sebelum akhirnya terjun ke dunia seni seperti pedagang keliling dan kernek bis kota PPD.
Sebanyak 75 album dia rilis sepanjang karirnya baik solo maupun duet (kebanyakan dengan Ida Royani, istri Keenan Nasution) dan 53 judul film dia bintangi, bahkan beliau sempat meraih Piala Citra melalui film Intan Berduri.
Melalui Bang Ben kesenian Betawi bisa dikenal luas. Era 60'an ketika Presiden Soekarno melarang penampilan seni yang berbau barat, Bang Ben dengan cerdik menggabungkan seni modern (pop, blues, rock sampai soul) dengan seni gambang kromong. Ternyata strategi ini berhasil melambungkan namanya dan kesenian Betawi pun bisa di terima masyarakat Indonesia. Ciri khas beliau selain menampilkan lirik-lirik kocak juga sering berkata-kata seperti ngedumel ditengah-tengah lagu. Liriknya pun bertema keadaan sosial yang aktual terutama di Jakarta.
Tampang kampung rejeki kota, mungkin seperti itulah Bang Ben. Tanggal 5 September 1995 Bang Ben meninggal dunia akibat serangan jantung. Saat itu beliau masih aktif menekuni dunia seni dengan membintangi sinetron Si Doel Anak Betawi dan Mat Beken.
The Best Of Benyamin S (versi JaDuLMaN)
Suatu malam, bapak saya mendapati TVRI di tahun 1990-an tengah memutar film komedi jadul yang dibintangi Benyamin S. "Benyamin itu kalau main film, mesti ada adegan jorok buang hajat di tepi sungai," gerutu bapak saya. Ya itulah seninya orang berakting dalam film buat menarik penonton termasuk memancing tawa, karena apapun yang berbau humor bercampur jorok atau porno di Indonesia, pasti laku ditonton. Hal yang sama juga terjadi pada film-film Warkop yang kerap mempertontonkan personel Warkop celananya dipelorotkan sampai kelihatan (maaf) celana dalam nya, atau memamerkan wanita cantik bertubuh sexy macam Kiki Fatmala, Ana Tairas, dll. Kembali ke masalah Benyamin S. Kalau di film, Benyamin boleh berjorok ria. Namun di musik, Benyamin justru menyuarakan budaya betawi yang sebenarnya. Dan rasanya memang nggak enak kalau Benyamin nggak menyanyi bareng Ida Royani, ibarat sayur tak bergaram. Kehebatan Benyamin sampai diikuti musisi generasi berikutnya misalnya Naif. Bahkan gaya menyanyi Tria dari The Changcutters saat membawakan lagu Gila-Gila an seperti tengah kerasukan roh Benyamin S. Indonesia patut berbangga punya seniman macam Benyamin S.
ReplyDeleteMaaf ada yang perlu diralat, aktris Ana Tairas nggak pernah ikut main di film Warkop. Yang saya maksud adalah Eva Arnaz. Maaf beribu maaf. Maklum aktris yang kerap membintangi film-film Warkop, rata-rata sudah pada pensiun atau nggak kelihatan batang hidungnya, entah kemana.
ReplyDelete