13 January 2009

GURUH SOEKARNO PUTRA's Projects

    Muhammad Guruh Irianto Soekarnoputra kelahiran 13 Januari 1953 adalah anak bungsu dari pasangan Presiden pertama RI, Soekarno dan Fatmawati. Kontribuasinya pada perkembangan musik tanah air tidak sedikit. Ia mendirikan grup kesenian Indonesia yang bernama GSP Production (Gencar Semarak Perkasa) dan juga sebelumnya Swara Mahardhika. Selain itu ia juga pernah mendirikan grup musik Guruh Gypsy Gank Pengangsaan bersama Keenan Nasution, Abadi Soesman, dan Chrisye.

    Album Guruh Gipsy Tonggak Musik Pop Indonesia
    oleh Denny Sakrie / KPMI

    Bila album Sgt Pepper's Lonely Heart's Club Band nya The Beatles (1967) dianggap sebagai tonggak revolusi musik pop dunia, maka rasanya tak berlebihan bila kita menyebut album Guruh Gipsy (1976) dari Guruh Gipsy sebagai tonggak musik pop Indonesia.
    Banyak analis musik yang tersemat di album Guruh Gipsy yang kemudian menjadi semacam miles ahead terhadap kecenderungan bermusik di negeri ini. Seperti perpaduan antara musik Barat (baca: rock atau jazz) dengan musik etnik yang kini dilakukan banyak grup musik seperti Karimata, Krakatau, Discus, Simak Dialog dan banyak lainnya.
    Atau simak ballad berbalut orkestra yang kerap dilakukan oleh pemusik-pemusik di masa kini. Uniknya tematik lirik lagu yang tertuang dalam album ini masih relevan dengan kondisi kita sekarang. Padahal rentang waktunya sudah 30 tahun, sejak album Guruh Gipsy dirilis pertamakali pada jelang akhir tahun 1976. Simak penggalan larik lagu Geger Gelgel ini:
    Hasrat hati ingin membeber segala perilaku palsuDegup jantung irama batel bagai derap pasukan GelgelMenentang penjajah angkaraPenindas dasar hak manusiaWahai kawan nyalangkan matamuSimaklah dalam babad Moyangmu
    Atau simaklah perihal kontaminasi budaya yang diungkap dalam lagu Janger 1897 Saka:
    Art shop megah berleret memagar sawahCottage mewah berjajar di pantai indahKarya cipta nan elok indahDitantang alam modernisasi
    Isu arus intervensi budaya Barat yang deras di negara ini jelas terungkap dalam lagu Chopin Larung yang berbalut bahasa Bali:
    Sang jukung kelapu-lapu, santukan baruna krodaNanging Chopin nenten nguguKadangipun ngarusak seni budaya(Perahu terombang-ambing ,karena dewa laut murka.Namun Chopin tiada memahami bangsanya merusak seni budaya)
    Pada lagu yang salah satu frasa-nya menyusupkan komposisi klasik Fantasia Impromptu karya Chopin dengan gamelan Bali ini, dikiaskan rasa prihatin Guruh terhadap intervensi budaya asing yang disimbolkan pada Fryderyk Franciszek Chopin, komposer klasik Polandia.
    Kolaborasi antara Guruh dengan grup band Gipsy ini bisa dianggap semacam simbiose mutualisme.Guruh yang sangat menguasai budaya Bali bertaut dengan Gipsy, grup rock yang paham pakem rock progresif seperti repertoar dari Genesis, Yes maupun Emerson Lake and Palmer (ELP) yang pernah mereka mainkan. Jadi tak heran dibagian interlude Janger 1897 Saka tiba-tiba menyeruak notasi dari outro lagu Watcher Of The Skies nya Genesis.
    Proyek Guruh Gipsy ini didukung oleh Guruh Soekarno Putera (piano,gamelan), Keenan Nasution (drum,vokal), Chrisye (vokal,bass), Roni Harahap (piano,kibor), Oding Nasution (gitar) dan Abadi Soesman (synthesizers). Sebuah eksperimen yang dianggap banyak menghabiskan biaya produksi dan memiliki nilai terobosan yang ambisius. Meskipun sebetulnya menyandingkan dua kultur musik yang berbeda bukan hal yang tak pernah dilakukan orang sebelumnya.
    Si 'bengal' Harry Roesli (alm) dan berbagai nama lainnya pernah melakukan hal yang sama. Bahkan di tahun itu baru saja dirilis album eksperimen Bali Agung yang menggabungkan musik rock dan musik tradisional Bali oleh pemusik eksperimentalis Jerman, Eberhard Schoener.
    Membaurkan gamelan dan musik tradisional, sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Komposer Jean Claude Debussy pun telah melakukan hal tersebut dalam ranah klasik. Juga ada pemusik Kanada Collin McPhee yang sejak era 1930-an telah membuat komposisi yang bertumpu pada seperangkat gamelan bertajuk Tabuh-tabuhan (1934).
    Bahkan, Jim Morrison dengan The Doors nya, telah melakukan hal serupa. Pada pada album LA Woman The Doors (1971) termasuk pula album solo Ray Manzarek bertajuk The Golden Scarab hingga Bali Agung Eberhard Schoener (1976).
    Tetapi Guruh Gipsy ternyata memiliki pesona tersendiri, karena mereka tak hanya melakukan eksplorasi bunyi belaka melainkan juga pada tema penulisan lirik yang memasuki wilayah kritik sosial. Coba amati sampul album Guruh Gipsy yang menampilkan kaligrafi Dasabayu, berupa rangkaian 10 aksara Bali dengan arti dan makna tertentu pula. Yaitu I-A berarti kejadian dan keadaan, A-Ka-Sa berarti kesendirian dan kekosongan, Ma-Ra berarti baru, La-Wa berarti kebenaran dan Ya-Ung berarti sejati.
    Konon, kombinasi ke 10 aksara itu di zaman dahulu kala oleh orang Bali diyakini memberikan tuah. Dan gabungan aksara Bali itu sepenuhnya diterjemahkan sebagai suatu keadaan hampa atau kosong yang nantinya akan berubah menjadi kebenaran yang hakiki. Mungkin kita sepakat, jika menelaah lebih jauh, album Guruh Gipsy adalah sebuah mahakarya. Sebuah karya yang menyita banyak pikiran, tenaga dan pengorbanan dalam proses penggarapannya. Dalam catatan saya, album Guruh Gipsy yang hanya dicetak sebanyak 5.000 keping kaset ini harus melalui masa penggarapan yang sangat panjang dan melelahkan.
    Album Guruh Gipsy yang disampul depannya menyertakan tagline: 'kesepakatan dalam kepekatan', memulai masa proses rekaman pada Juli 1975 dan berakhir pada November 1976. Tahap awal proses rekaman berlangsung dari Juli 1975 hingga Februari 1976 dan menggarap sekitar empat lagu, Geger Gelgel, Barong Gundah, Chopin Larung serta sebuah lagu yang belum diberi judul namun akhirnya tidak jadi dimasukkan dalam album.
    Tahap selanjutnya berlangsung selama sebulan penuh mulai dari Mei-Juni 1976 dan menghasilkan 4 lagu yaitu Smaradhana, Indonesia Maharddhika, Janger 1897 Saka dan Chopin Larung yang harus direkam ulang karena masalah teknis. Hal serupa juga dialami lagu-lagu lainnya seperti Barong Gundah dan Chopin Larung. Hingga akhirnya tahap terakhir berupa proses mixing yang berlangsung sekitar 5 bulan mulai dari Juli 1976 hingga November 1976.
    Menjelang akhir tahun 1976 album Guruh Gipsy pun dirilis. Sebuah karya eksperimen telah lahir. Namun tak semua orang mengenal maupun menikmati karya kolosal ini ketika album ini dirilis ke pasaran. Tapi siapa nyana, 30 tahun kemudian, album Guruh Gipsy menjadi album yang paling banyak dicari-cari orang. Mungkin karena faktor kelangkaannya, album ini pun menjadi topik diskusi dari penggemar musik rock progresif di Eropa, Jepang dan Amerika.
    Bahkan beberapa radio yang memutar dan mengapresiasikan musik rock progresif seperti yang dijumpai di Swiss, Belgia hingga Kanada memutar dan mengulas album Guruh Gipsy ini. Dari ukuran industri album Guruh Gipsy memang tidak memenuhi target penjualan, namun dalam pencapaian artistik album Guruh Gipsy bisa dianggap sebagai inspirasi untuk generasi setelahnya. Persis sama dengan album Sgt Pepper's Lonely Heart's Club Band nya The Beatles yang gagal dalam pemasaran,namun dianggap telah mencapai titik revolusi dalam musik pop. (Republika, 12 Juni 2006)

  • Damai (Swara Mahardhika)
  • Perikemanusiaan (Achmad Albar)
  • Nostalgia Hotel Des Indes (Renny Djayusman)
  • Cinta Indonesia (Vina Panduwinata)
  • Seni (Chrisye)
  • Aji Mumpung (Vina Panduwinata)
  • Bidadari Timur (Irawadi)
  • Melati Suci (Vina Panduwinata)
  • Sendiri Di Tengah Malam (Chrisye)
  • Lenggang Puspita (Ahmad Albar)
Guruh Gipsy

Puspa Indah (Vocal by Chrisye)

11 comments:

  1. thanks bro! materinya mantap & lengkap!

    ReplyDelete
  2. Txs berat polll, siip dah, itu baru kolega 80 an

    ReplyDelete
  3. sejak lama awak suka rock klasik, begitu kuliah mulai menghajar etnik, karena amazed ngeliat unit2 kesenian daerah yg begitu hidup, entah dorongan drmana awak bikin kolaborasi seluruh nusantara dalam satu lagu buatan awak yg berjudul "inharmonia indonesia"
    trus ada yg komentar, "kok tipe2 guruh ya?"
    hah? heran awak emang kaya gini kah guruh itu?? ternyata pas nemu blog ini awak betul2 berterimakasih pada jadulman.blogspot

    benar2 membuka cakrawala permusikan awak
    guruh gipsy langsung mendapat peringkat pertama album terbaik yang pernah awak dengar, langsung menggeser sgt pepper lonely hearts club nya the beatles, album ke 4 led zeppelin, white albumnya the beatles, dan album dark side of the moon nya pink floyd

    luar biasa indah, luar biasa timurnya
    luar biasa guruh, ga kalah sama beethoven, chopin, bach, mozart

    ReplyDelete
  4. thanx tuk apresiasinya terhadap musik tanah air. Saya rekomendasikan juga Harry Roesli terutama dari album Titik Api yang mengkolaborasikan musik modern dengan musik etnis sunda.

    ReplyDelete
  5. Siapa yang berani menandingi keperkasaan album Guruh Gipsy mulai dari materi album hingga covernya? Belum ada kan? Bayangkan take rekaman untuk satu lagu Indonesia Mahardika saja dilakukan hingga 200 kali, kata Chrisye. Sementara Roni Harahap yang kini menjadi pemencet kibor grup Cockpit Band (Genesis nya Indonesia)pernah berkata kepada saya bahwa intro lagu Indonesia Mahardika terinspirasi intro lagu Just The I Like It nya K C & The Sunshine Band. "Waktu itu kami tengah ngumpul di rumah Guruh di Jalan Sriwijaya, dan Guruh sibuk sendiri membuat lagu dengan memainkan piano, ternyata lagu itu nggak rampung-rampung, setelah kami nimbrung bikin lagu akhirnya jadi lagu Indonesia Mahardika," kenang Roni Harahap saat saya temui usai menggelar show bersama Cockpit di acara Genesis Nite with Cockpit di Hotel Graha Santika Semarang, Feb 2001 lalu. Barisan lirik lagu Indonesia Mahardika, huruf depannya bila diurutkan dari atas ke bawah akan membentuk nama-nama personel Guruh Gipsy...fantastis man?
    Lagu Chopin Larung yang memasukkan penggelan komposisi Fantasia Improptu karya Frederick Chopin pada akhirnya diikuti Addie MS saat mengiringi Chrisye di lagu berjudul Sendiri tahun 1985.
    Komposisi Janger 1897 Saka? Saya suka karena memasukkan bagian outro dari lagu Watches Of The Skies nya Genesis.
    Sayang, Guruh Gipsy cuma menjadi proyek satu album. Selanjutnya Gipsy melenggang sendiri di panggung-panggung kafe dengan memainkan musik bluess. Yang terlibat di dalamnya adalah Gaury-Odink-Debby. Mereka baru reuni tahun 1995 saat menggelar konsernya di pelataran Candi Prambanan dan pas Chrisye sakit di RCTI tahun 2005.

    ReplyDelete
  6. minta infonya akang, bakal ada konsernya lagi ga?
    ato bakal ada reproduksi resminya lg ga ya??
    kangen bgt nih sama GG

    dream theatre mah lewat, heheheh (subjektif nih, hehe)

    ReplyDelete
  7. halo..

    salut ada blog khusus lagu2 lama. btw, punya lagunya mas Guruh yang Jenuh ga? dari album Pagelaran Karya Cipta Guruh Sukarno Putra I.

    lagu itu sekarang udh dibawain ulang sm erwin gutawa d album rockestra. tp penasaran aj gimana versi aslinya.

    makasih ya..

    ReplyDelete
  8. Kalau konser Guruh Gipsy pernah diadain di pelataran Candi Prambanan paska wafatnya Chrisye sekitar tahun 2007 gitu. Mungkin buat mengenang Chrisye. Tetapi kayaknya itu semacam acara world music yang diikuti musisi etnis seluruh dunia, ya semacam WOMAD (World Music And Dance) nya Peter Gabriel. Sayang, idola saya yang eks Genesis, Peter Gabriel nggak hadir di event ini. Kalau soal album Guruh Gipsy diremaster ulang, mesti kulo nuwun ama Guruh dulu, soalnya dia komandannya. Saya malah berharap album itu bisa diremaster dalam format CD album.
    Buat Mas Sandi, lagu Jenuh yang asli malah lebih keren versi aslinya mas, daripada versi nya Erwin. Maaf saya nggak terlalu tertarik dengan musikalitas nya Erwin Gutawa. Soalnya gara-gara dia mengeluarkan album Badai Pasti Berlalu versi baru, yang versi lama (bergambar Christine Hakim lagi lari) malah menghilang di pasaran. Padahal versi yang jadul lebih edukatif musiknya bagi musisi muda saat ini. Suatu ketika teman saya main band pernah saya putarkan album Badai Pasti Berlalu versi jadul (musik garapan Yockie S). Mereka lalu bilang, looh mas...lagu dan musiknya rumit tetapi bikin ketagihan ndengerin terus nih, asyik juga versi yang lama. Terus tuh album dipinjem sebentar selama satu bulan, balik lagi ke rak kaset saya dengan selamat. Esoknya teman saya memainkan lagu Pelangi di studio latihan dan hasilnya gila banget.

    ReplyDelete
  9. bung jadulman kok lagu janger 1897 saka nya pendek banget.. ZUL

    ReplyDelete
  10. halo..
    saya bisa dibilang penggemar musik art/progressive..seperti King Crimson,Pink Floyd dsb.

    dan saya sangat menyukai guruh gipsy,saya dapat kabar dari kick andy,katanya albumnya dibajak oleh orang jerman tanpa membayar royalti untuk guruh gipsy..


    oiya..ada yang punya syair/lirik-nya indonesia mahardhikka ga?

    ReplyDelete
  11. semua lagu2nya paraten bagus2 sy seneng dpt website ini terutama lagu2 Kang Harry Roesli ma lagu2 GSPnya Mas Guruh 4 jempol(2jempol tangan dan 2 jempol kaki hehehe.. .. ..)

    ReplyDelete

Jangan Lupa Kasih Komentarnya!!!